Terkena Luka Bakar Akibat Kena Bahan Kimia? Ini Cara Penangannya!

Luka bakar tidak selalu terjadi akibat paparan panas, seperti sinar matahari, api, atau terkena knalpot kendaraan. Bahan kimia di sekitar Anda, seperti produk pemutih, pembersih toilet, pencair cat, dan produk sejenis lainnya juga dapat menimbulkan luka bakar, yang sering disebut luka bakar kimia.

Bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan luka bakar yang perlu ditangani dengan serius. Lantas, bagaimana penanganan luka bakar akibat bahan kimia yang perlu dilakukan?

Langkah penanganan luka bakar akibat bahan kimia

Penanganan luka bakar akibat bahan kimia harus segera dilakukan. Anda bisa segera menghubungi nomor rumah sakit atau nomor darurat guna mendapatkan layanan gawat darurat dengan segera.

Namun, sambil menunggu tim medis datang, Anda dapat melakukan beberapa tindakan penanganan luka bakar kimiawi sebagai berikut:

  1. Bilas bagian yang terkena luka bakar dengan air mengalir selama 10-20 menit. Jika bahan kimia bersentuhan dengan mata, bilas mata secara terus-menerus selama minimal 20 menit sebelum mencari penanganan darurat selanjutnya. Tidak perlu digosok-gosok.
  2. Lepaskan pakaian atau perhiasan yang terkena bahan kimia di tubuh secara perlahan. Guna menjaga kondisi luka agar tidak menyebar ke area tubuh lain, bungkus area yang terbakar menggunakan perban atau kain bersih.
  3. Jika luka bakar kimiawi yang dialami tidak terlalu dalam, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol (acetaminophen).
  4. Jika luka bakar akibat bahan kimia cukup parah, tunggu petugas medis guna melakukan tindakan selanjutnya atau segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.

Kapan harus mencari pertolongan medis ke rumah sakit?

Jika Anda atau orang terdekat Anda terkena luka bakar akibat bahan kimia yang tergolong parah atau serius, segera cari pertolongan medis ke rumah sakit atau unit gawat darurat terdekat.

Beberapa tanda-tanda luka bakar akibat bahan kimia yang parah atau membutuhkan tindakan medis segera, di antaranya:

  • Luka bakar yang cukup besar, yakni lebih dari 7 cm.
  • Luka bakar terjadi di sendi besar, seperti lutut.
  • Luka bakar luas yang terdapat di wajah, tangan, kaki, area paha, dan bokong.
  • Rasa nyeri yang muncul tidak dapat dikendalikan menggunakan obat pereda nyeri.
  • Mengalami syok, termasuk pusing, napas pendek, dan tekanan darah rendah.

Pertolongan pertama luka bakar akibat bahan kimia harus segera dilakukan. Namun, jika luka bakar akibat bahan kimia tergolong parah atau serius, sebaiknya segera cari pertolongan medis ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan luka bakar yang tepat.

***

DSTC (Defensive Safety Training Consultant) menyelenggarakan berbagai macam pelatihan safety seperti 

Defensive Driving Training Light Vehicle (DDT-LV), Defensive Driving Training Heavy Vehicle (DDT-HV), Defensive Driving Training 4x4, Safety Riding Training (SRT), Basic Fire Fighting (BFF), Basic Sea Survival (BSS), dan Basic First Aid (BFA).

Keuntungan training di DSTC:

  • DSTC berada di tempat strategis
  • Telah terdaftar dalam SKP PJK3 KEMNAKER RI
  • Mendapat sertifikat training
  • Mendapat handout materi
  • Dokumentasi foto dan video pelaksanaan training
  • Harga kompetitif

Segera daftarkan diri Anda melalui website kami di www.triniti-dstc.com atau hubungi nomor telpon (021)-50101467 dan 0813-8111-1847 (WA)

Comments

Popular posts from this blog

Kenali Bahaya Utama Yang Dapat Mempengaruhi Pekerja di Lepas Pantai

Kenali Tapak Ban dan Fungsinya

Tips Supaya Truk Aman Di Perjalanan