Selamatkan Diri Anda, Waspada Bahaya Microsleep!


    Mengantuk saat mengemudi, sering disebut dengan microsleeping, merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas (kantuk singkat). Microsleep berbeda dari tidur biasa karena terjadi ketika seseorang kehilangan kesadaran atau perhatian akibat merasa lelah atau mengantuk. Kejadian microsleep biasanya berlangsung antara satu detik dan dua menit, namun jika seseorang benar-benar tertidur, durasinya mungkin lebih lama. Ketika seseorang melakukan tugas berulang seperti mengemudi atau menghabiskan banyak waktu menatap layar, microsleep sering berkembang.

    Seseorang yang mengalami microsleep mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami atau akan segera mengalami gelombang pasang tidur; kondisi ini juga dapat berupa tikar yang terbuka dan tikar yang kosong. Microsleep juga dikaitkan dengan pola gelombang otak seperti mengangguk dan berkedip yang sering terjadi dan membuat kita sulit mengingat kejadian yang terjadi beberapa menit sebelumnya. Setelah bangun tidur, seseorang yang mengalami microsleep seringkali mengembangkan hasrat yang lebih kuat untuk waktu yang singkat.

    Sederhananya, microsleep terjadi saat otak bertransisi dari keadaan terjaga aktif ke keadaan istirahat atau tidur. Ini karena otak tidak dapat berfungsi saat seseorang mengantuk dan terjaga. Tapi tidak semua otak tertidur.

    Otak biasanya dapat menangkap dan menganalisis berbagai masukan, tetapi saat Anda lelah, fokus Anda berkurang dan kemampuan ini lebih terbatas pada rangsangan yang lebih kuat. Karena itu, pekerjaan yang berulang lebih cenderung membuat Anda mengantuk, terutama saat Anda kurang tidur.

    Tak perlu dikatakan bahwa kehilangan kesadaran saat mengoperasikan mobil akan sangat berbahaya karena kita tidak dapat mengatur arah dan kecepatan kendaraan. Pada kenyataannya, mengantuk saat mengemudi sering menjadi penyebab kecelakaan mobil. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh bagaimana fungsi otak saat kurang tidur, yang menyebabkan ketidaksabaran meningkat, kesulitan membuat penilaian, dan penurunan kapasitas untuk melakukan tugas.

Menghindari microsleeps disarankan, terutama saat Anda sedang atau akan mengemudi:

    Menghindari tidur mikro membutuhkan waktu tidur 7-9 jam yang Anda butuhkan setiap malam, jadi berhati-hatilah jika Anda hanya tidur 6 jam atau kurang.

***

DSTC (Defensive Safety Training Consultant) menyelenggarakan berbagai macam pelatihan safety seperti 

Defensive Driving Training Light Vehicle (DDT-LV), Defensive Driving Training Heavy Vehicle (DDT-HV), Defensive Driving Training 4x4, Safety Riding Training (SRT), Basic Fire Fighting (BFF), Basic Sea Survival (BSS), dan Basic First Aid (BFA).

Keuntungan training di DSTC:

  • DSTC berada di tempat strategis
  • Telah terdaftar dalam SKP PJK3 KEMNAKER RI
  • Mendapat sertifikat training
  • Mendapat handout materi
  • Dokumentasi foto dan video pelaksanaan training
  • Harga kompetitif

Segera daftarkan diri Anda melalui website kami di www.triniti-dstc.com atau hubungi nomor telpon (021)-50101467 dan 0813-8111-1847 (WA)

Comments

Popular posts from this blog

Kenali Bahaya Utama Yang Dapat Mempengaruhi Pekerja di Lepas Pantai

Kenali Tapak Ban dan Fungsinya

Tips Supaya Truk Aman Di Perjalanan