Gempa saat berkendara? Selamatkan dirimu dengan 5 langkah ini!

 

Sumber gambar: jawatracker.com

Gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah Jakarta pagi ini. Berdasarkan keterangan BMKG di akun Twitter, gempa bersumber di Sukabumi dengan kekuatan 6,1 magnitudo terjadi pada pukul 07.50 WIB.

Gempa bumi dapat terjadi secara tiba-tiba, bahkan di saat kita sedang membawa kendaraan. Jika demikian, maka langkah yang harus dilakukan adalah tidak bersikap panik dan tetap tenang.

Berikut beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan saat terjadi gempa:

1. Perhatikan Lingkungan

Saat sedang mengemudi, seringkali getaran yang dihasilkan saat gempa bumi tidak terasa karena bersamaan dengan getaran mesin dan laju kendaraan, sehingga resiko terjebak di mobil bisa saja terjadi. Di sini gejala atau datangnya gempa bumi dapat dilihat dari riuhnya orang-orang yang menyelamatkan diri. 

Apabila gejala tersebut sudah terlihat, maka pengemudi serta orang yang ada di dalam mobil wajib mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.


2. Tetap Tenang

Melihat orang berlarian menyelamatkan diri, otomatis pasti akan ada rasa panik di benak Anda. Apalagi jika sedang mengemudi atau berada di dalam mobil. Disarankan, saat yang lain dalam keadaan panik, Anda tetap tenang dan jangan ikutan panik agar dapat berpikir logis dan memperhitungkan apa yang akan terjadi.


3. Hindari Jembatan

Jika sedang berkendara di jalan raya dan terjadi gempa bumi, namun mobil masih dapat melaju dengan kecepatan minimal 20 kilometer per jam, sebaiknya Anda cari tempat terbuka yang dirasa aman. Usahakan tempat tersebut jauh dari jembatan, jembatan penyebrangan orang (JPO), baliho, tiang listrik, lampu lalu lintas, pohon, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), serta bangunan yang rentan ambruk dan roboh saat gempa bumi terjadi.

Di sisi lain, jika mobil terjebak dalam kemacetan dan tidak dapat melaju, jangan pikir panjang, segera matikan mesin, dan selamatkan diri ke tempat yang aman.


4. Jauhkan Kendaraan dari Lereng

Saat gempa terjadi dan Anda sedang mengemudi di dataran tinggi atau pegunungan, hal pertama yang harus dilakukan agar tidak terjebak di mobil adalah menjauhkan mobil dari lereng yang rawan longsor dan terkena material longsor. Parkirkan mobil di area terbuka dengan dataran yang stabil. Tapi ketika lalu lintas padat, disarankan langsung keluar dari mobil dan cari tempat yang aman.

 

5. Jauhi Pinggir Pantai

Ketika sedang mengemudi di pinggir pantai atau daerah pesisir dan gempa bumi yang terjadi berpotensi tsunami, Anda wajib pacu mobil secepat mungkin ke daratan lebih tinggi.

Apabila mobil Anda hanya bisa melaju di bawah kecepatan 20 km/jam, maka tindakannya adalah secepat mungkin meninggalkan mobil dan cari tempat yang aman dari terjangan gelombang tsunami.

Jika pun mobil sebagian sudah terendam air, namun masih bisa mengemudi ke tempat aman, hal yang perlu dilakukan adalah membuka semua jendela. Hal ini antisipasi bila mobil terendam air. Jadi, semua yang di dalam mobil dapat keluar dengan membuka pintu atau lewat jendela.

***

DSTC (Defensive Safety Training Consultant) menyelenggarakan berbagai macam pelatihan safety seperti 

Defensive Driving Training Light Vehicle (DDT-LV), Defensive Driving Training Heavy Vehicle (DDT-HV), Defensive Driving Training 4x4, Safety Riding Training (SRT), Basic Fire Fighting (BFF), Basic Sea Survival (BSS), dan Basic First Aid (BFA).

Keuntungan training di DSTC:

  • DSTC berada di tempat strategis
  • Telah terdaftar dalam SKP PJK3 KEMNAKER RI
  • Mendapat sertifikat training
  • Mendapat handout materi
  • Dokumentasi foto dan video pelaksanaan training
  • Harga kompetitif

Segera daftarkan diri Anda melalui website kami di www.triniti-dstc.com atau hubungi nomor telpon (021)-50101467 dan 0813-8111-1847 (WA)


Comments

Popular posts from this blog

Kenali Bahaya Utama Yang Dapat Mempengaruhi Pekerja di Lepas Pantai

Kenali Tapak Ban dan Fungsinya

Tips Supaya Truk Aman Di Perjalanan